vip

Jumat, 18 November 2016

MENGKERAMIK MAKAM DAN DOSA ZINA

Pertanyaan :
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Ustadz/ustazdah ana ingin bertanya ?
1. Apakah hukumnya jika kita mengeramik makam?
Alasan ana supaya ndak hilang karena dikampung pemakaman umum yang bisa siapa saja menempati. ana mau mengeramik makan Almarhumah IBU yang baru meninggal 11 bulan yang lalu.
2. Apakah dosa zina benar-benar tidak akan di ampuni Allah. Jika diampuni, bagaimana cara bertaubat kepada Allah. Apakah cukup dengan shalat taubat dan tidak mengulanginya lagi. Atau di hukum rajam sesuai dengan aturan Islam. Atau mengakuinya harus dengan manusia/Ustadz. Ana mohon pencerahan oleh Ustadz/Ustazdah. Karena ana masih kuliah dan belum punya ilmu untuk kedua pertanyaan ini.
جَزَاك اللهُ خَيْرًا
Semoga Allah memudahkan Ustadz/Ustadzah menjawab karena Allah. Aamiin
(Dari Ita Hariana Di Bandar Lampung Anggota Grup WA Bimbingan Islam T05 G-09).
Jawaban :
وعليكم السلام ورحمة الله وبر كاته
● Membangun di atas kuburan baik dengan keramik atau lainnya adalah perbuatan yang dilarang oleh Islam,
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
نهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُجَصَّصَ الْقَبْرُ وَأَنْ يُقْعَدَ عَلَيْهِ، وَأَنْ يُبْنَى عَلَيْهِ
“Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari mengkapur kuburan, duduk di atasnya dan beliau juga melarang dari membangun kuburan”. (HR Muslim : 970).
Dalam riwayat lain Nabi shalallahu ‘alaihi malaknat kaum yahudi dan nasrani karena mereka menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai masjid alias membuat bangunan di atas kuburan. Ini adalah resiko berat yang akan kita terima manakala kita nekat melanggar larangan ini.
Dan karena bakti kepada orang tua itu tidak disimbolkan dengan cara membangun kuburan. Tapi di sana ada cara lain berbakti kepada orang tua yang sudah wafat yaitu dengan cara mendoakannnya, menjalin silaturrahim dengan orang-orang yang dicintai orang tua kita, bersedekah atas nama orang tua dan lain-lain.
● Adapun dosa zina ia bisa diampuni oleh Allah dengan syarat pelakunya bertaubat dengan taubat nasuha. Menyesali perbuatanya, bertekat kuat tidak akan mengulanginya serta memperbanyak amal Shalih untuk menutupi dosanya tersebut. Ketika suatu Negara menegakkan Syariat Islam maka Pezina yang belum menikah didera dan diasingkan dan bagi Pezina yang sudah Menikah ia dirajam sampai mati.
Karena Negeri kita tidak menegakkan Pidana seperti ini, maka cukup bagi Pezina untuk menutup aibnya tidak menceritakannya kepada orang lain. Dan ia bertaubat kepada Allah dengan Taubat Nasuha.
Wallahu a’lam.
Konsultasi Bimbingan Islam
Al-Ustâdz Abul Aswad Al Bayati
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
👥 Facebook Page :
Fb.com/TausiyahBimbinganIslam
📣 Telegram Channel :
@TausiyahBimbinganIslam
🌐 Website :
BimbinganIslam.com
Membimbing ke Jalan yang Benar
♻ Republished by MRA Al-Jafari Al-Alabi
📁 Grup WA & TG : Dakwah Islam
🌐 TG Channel : @DakwahFiqih
Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.
🕋 Syirik dalam Ketaatan
🖊__ Al-Ustâdz Ibnu Mukhtar
Segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam untuk Rasulullah. Amma ba’du.
Saudaraku seislam yang saya muliakan, semoga Allah memberikan kepada kita kefahaman dan manfaat dari apa yang tersebut di bawah ini :
عَنْ عَدِىِّ بْنِ حَاتِمٍ –رَضِي الله عَنْهُ-قَالَ أَتَيْتُ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- وَفِى عُنُقِى صَلِيبٌ مِنْ ذَهَبٍ. فَقَالَ « يَا عَدِىُّ اطْرَحْ عَنْكَ هَذَا الْوَثَنَ ». وَسَمِعْتُهُ يَقْرَأُ فِى سُورَةِ بَرَاءَةَ (اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ) قَالَ « أَمَا إِنَّهُمْ لَمْ يَكُونُوا يَعْبُدُونَهُمْ وَلَكِنَّهُمْ كَانُوا إِذَا أَحَلُّوا لَهُمْ شَيْئًا اسْتَحَلُّوهُ وَإِذَا حَرَّمُوا عَلَيْهِمْ شَيْئًا حَرَّمُوهُ »
Dari Adi bin Hatim radhiyallahu ‘anhu, ia berkata :
“Aku pernah menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallama sedangkan di leherku terdapat salib dari emas (saat itu Adi bin Hatim masih Nasrani, pen).”
Melihat keadaanku maka Rasulullah bersabda :
“Wahai Adi, buanglah berhala ini darimu!”
Aku mendengar beliau membaca firman Allah :
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai sesembahan selain Allah..QS. At Taubah ayat 31.”
Beliau bersabda :
“Sesungguhnya mereka tidak menyembah orang-orang alim dan rahib-rahib mereka itu dengan ritual-ritual ibadah, namun apabila orang-orang alim dan rahib-rahib mereka menghalalkan sesuatu untuk mereka maka mereka menghalalkan apa yang mereka halalkan itu. Dan apabila orang-orang alim dan rahib-rahib mereka mengharamkan sesuatu atas mereka maka mereka pun mengharamkan sesuatu yang diharamkan itu.
[HR. At Tirmidzi dihasankan oleh Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahih wa Dha’if Sunan at-Tirmidzi no. 3092]
Dalam kitab at-Tanbihaat al Mukhtasharah Syarhu Al Waajibaat al Mutahattimaat al Ma’rifah ‘alaa kulli muslimin wa muslimatin disebutkan sebagai berikut :
أي : النوع الثالث من أنواع الشرك الأكبر: شرك الطاعة، فمن أطاع المخلوقين في تحليل ما حرّم الله أو تحريم ما أحلّ الله و يعتقد ذلك بقلبه مع علمه بأنه مخالف للدين فقد اتخذهم أربابا من دون الله أشرك به الشرك الأكبر
Macam ketiga dari syirik besar adalah syirik dalam ketaatan. Maka siapa yang mentaati makhluk dalam penghalalan apa yang diharamkan Allah atau pengharaman apa yang dihalalkan Allah dengan keyakinan hatinya sedangkan ia tahu bahwa hal itu menyelisihi agama Islam maka orang yang berbuat demikian telah mengambil mereka sebagai sesembahan selain Allah dan ia telah berbuat syirik kepada Allah dengan syirik yang besar.
[At Tanbiihaat hal. 105]
Ingatlah tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam perkara yang dilarang Allah. Ketaatan hanyalah dalam perkara yang ma’ruf, perkara yang dikenal atau diketahui benar-benar diperintah atau dibolehkan oleh Al Qur’an dan As Sunnah.
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, …Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallama bersabda :
لاَ طَاعَةَ فِى مَعْصِيَةِ اللَّهِ إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِى الْمَعْرُوفِ
Tidak ada ketaatan dalam maksiat kepada Allah. Sesungguhnya ketaatan itu hanyalah dalam perkara yang ma’ruf
[HSR. Muslim rahimahullahu dalam shahihnya no. 4871, Maktabah Syamilah]
Demikian dapat disampaikan.
Semoga Allah melindungi kita dari apa-apa yang menimbulkan murka dan siksa-Nya. Dan semoga kita semua termasuk hamba-hamba Allah yang ditetapkan oleh-Nya selamat di dunia dan di akhirat kelak, aamiin.
Wa shallallahu wa sallama ‘alaa Nabiyyinaa Muhammad
___🍃📚🍃__
📚 Kumpulan Hadits-hadits Pilihan Al-Ustâdz Ibnu Mukhtar dalam Telegram : @haditspilihanku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar